body{ background:#ded8c0; color:#28261A; font:12px verdana,arial,Sans-erif; text-align:left; margin:0; line-height:1.6em; }

Rabu, 28 November 2012

Penyakit hati "Riya"


TUGAS               : PENDIDIKAN KARAKTER
NAMA                 : LUTVI ANGGRAINI
NIM                     : 120611100004
FAKULTAS        : ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
PRODI/KELAS           : PGSD/A

________o0o________
TUGAS :
Carilah masalah yang berkaitan dengan hati, kemudian buatlah solusinya !

v  Masalah     :
1)      Ibu Rina sedang mengadakan suatu acara pembagian sembako. Ibu Rina mengundang rekan-rekan pers. Dalam hati dan pikiran Ibu Rina, bahwa tindakannya tersebut untuk membuat semua orang mengetahui atau mengenal dirinya, dan juga Ibu Rina menginginkan semua orang memuji dirinya bahwa Ibu Rina adalah orang yang baik, ramah, suka berbagi terhadap orang lain.
2)      Bapak Santo adalah seorang yang sangat rajin pergi ke masjid., bahkan sebelum adzan beliau sudah bergegas ke masjid. Tapi semua itu ia lakukan untuk mendapatkan perhatian masyarakat dan beliau terpilih menjadi Kepala Desa pemilu mendatang.
3)      Diki adalah seorang siswa yang gemar berpuasa Senin dan Kamis. Diki berpikiran, bahwa tindakannya tersebut untuk membuat dia di anggap oleh teman-temannya adalah sosok yang rajin dalam beribadah.
4)      Fara adalah seorang remaja yang baik, dia selalu membantu orang lain hanya ketika dalam suasana yang ramai. Dalam hati dan pikiran Fara, bahwa tindakannya tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang lain dan juga popularitas semata.
5)     Ibu Ramli seminggu yang lalu membantu tetangganya yang sedang kesusahan. Namun setiap kali Ibu Ramli sedang berkumpul dengan teman-temanya, atau setiap kali bertemu dengan tetangganya yang telah ia bantu, Ibu Ramli selalu mengingatkan pertolongan yang telah ia berikan terhadap tetangganya tersebut.
Maslahnya adalah, bolehkah kita beramal atau beribadah yang sekedar untuk mencari popularitas dan mendapatkan pujian saja ?

v  Penjelasan           :
1)      Pengertian Riya’
   Dari contoh-contoh masalah yang telah dituliskan, masalah-masalah tersebut merupakan ciri-ciri orang yang memiliki sikap riya’.
Apakah riya’ itu ?
Riya’ merupakan salah satu penyakit hati yang merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan amalan ibadah tertentu seperti shalat, shaum (puasa), atau lainnya dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian manusia.  Bahaya riya' selalu menyerang kepada seseorang yang melakukan ibadah atau aktifitas tertentu. Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat lembut (samar-samar) tapi berdampak luar biasa. Bersifat lembut karena masuk dalam hati secara halus sehingga kebanyakan orang tak merasa kalau telah terserang penyakit ini. Dan berdampak luar biasa, karena bila suatu amalan dijangkiti penyakit riya' maka amalan itu tidak akan diterima oleh Allah subhanahu wata'ala dan pelakunya mendapat ancaman keras dari Allah subhanahu wata'ala.
2)      Bentuk-bentuk Riya’
Bentuk-bentuk riya' beraneka ragam warnanya dan coraknya. Bisa berupa:
v  perbuatan,
v  perkataan, atau pun
v  penampilan
yang diniatkan sekedar mencari popularitas dan sanjungan orang lain.
3)      Bahaya penyakit Riya’
Penyakit riya' merupakan penyakit yang sangat berbahaya, karena memilki dampak negatif yang luar biasa. Allah subhanahu wata'ala.
tidak hanya mencela perbuatanya saja (riya'), tentu celaan ini pun tertuju kepada pelakunya. Bahkan Allah subhanahu wata'ala
juga mengancam bahwa kesudahan yang akan dialami orang-orang yang berbuat riya' adalah kecelakaan (kebinasaan) di akhirat kelak.

v  Solusi         :
Adapun cara untuk mencegah dan mengobati perbuatan riya' adalah:
1.      Kita harus mengetahui dan memahami bahwa Alloh memiliki sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat serta Maha Mengetahui apa-apa yang nampak ataupun yang tersembunyi. Jadi kalau kita mengetahui dan memahami itu dengan baik maka  kita  akan merasa diperhatikan dan diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala.
2.      Kita harus selalu mengingat akan kematian, karena ketika kita selalu mengingat kematian maka kita akan berusaha mengikhlaskan setiap ibadah yang kita kerjakan. Kita akan merasa khawatir ketika kita berbuat riya' sementara ajal siap menjemput tanpa minta izin atau permisi terlebih dahulu. Sehingga kita merasa khawatir meninggalkan dunia bukan dalam keadaan husnul khatimah (baik akhirnya) tapi su'ul khatimah (jelek akhirnya).
3.      Kita harus banyak berdo'a dan merasa takut dari perbuatan riya', dan  Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita do'a yang dapat menjauhkan kita dari perbuatan syirik besar dan syirik kecil.
4.      Kita harus memperbanyak mengerjakan amalan shalih. Berusahalah terus memperbanyak amalan shalih, baik dalam keadaan sendirian atau pun dihadapan orang lain. Karena tidaklah dibenarkan seseorang meninggalkan suatu amalan yang mulia karena takut riya'. Dan Islam menganjurkan umat untuk berlomba-lomba memperbanyak amalan shalih. Bila riya' itu muncul maka segeralah ditepis dan jangan dibiarkan terus menerus karena itu adalah bisikan setan.

________o0o________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar