TUGAS
: PENDIDIKAN KARAKTER
NAMA
: LUTVI ANGGRAINI
NIM
: 120611100004
FAKULTAS :
ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
PRODI/KELAS
: PGSD/A
________o0o________
TUGAS :
Carilah masalah yang berkaitan
dengan hati, kemudian buatlah solusinya !
v Masalah :
1) Ibu
Rina sedang mengadakan suatu acara pembagian sembako. Ibu Rina mengundang
rekan-rekan pers. Dalam hati dan pikiran Ibu Rina, bahwa tindakannya tersebut
untuk membuat semua orang mengetahui atau mengenal dirinya, dan juga Ibu Rina
menginginkan semua orang memuji dirinya bahwa Ibu Rina adalah orang yang baik,
ramah, suka berbagi terhadap orang lain.
2) Bapak
Santo adalah seorang yang sangat rajin pergi ke masjid., bahkan sebelum adzan
beliau sudah bergegas ke masjid. Tapi semua itu ia lakukan untuk mendapatkan
perhatian masyarakat dan beliau terpilih menjadi Kepala Desa pemilu mendatang.
3) Diki
adalah seorang siswa yang gemar berpuasa Senin dan Kamis. Diki berpikiran,
bahwa tindakannya tersebut untuk membuat dia di anggap oleh teman-temannya
adalah sosok yang rajin dalam beribadah.
4) Fara
adalah seorang remaja yang baik, dia selalu membantu orang lain hanya ketika
dalam suasana yang ramai. Dalam hati dan pikiran Fara, bahwa tindakannya
tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang lain dan juga popularitas
semata.
5) Ibu
Ramli seminggu yang lalu membantu tetangganya yang sedang kesusahan. Namun
setiap kali Ibu Ramli sedang berkumpul dengan teman-temanya, atau setiap kali
bertemu dengan tetangganya yang telah ia bantu, Ibu Ramli selalu mengingatkan
pertolongan yang telah ia berikan terhadap tetangganya tersebut.
Maslahnya adalah, bolehkah kita
beramal atau beribadah yang sekedar untuk mencari popularitas dan mendapatkan
pujian saja ?
v Penjelasan :
1) Pengertian Riya’
Dari contoh-contoh masalah yang telah dituliskan, masalah-masalah
tersebut merupakan ciri-ciri orang yang memiliki sikap riya’.
Apakah riya’ itu ?
Riya’ merupakan salah satu penyakit hati yang merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan amalan ibadah tertentu seperti shalat,
shaum (puasa), atau lainnya dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian
manusia. Bahaya riya' selalu menyerang
kepada seseorang yang melakukan ibadah atau aktifitas tertentu. Penyakit ini
termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat lembut
(samar-samar) tapi berdampak luar biasa. Bersifat lembut karena masuk dalam
hati secara halus sehingga kebanyakan orang tak merasa kalau telah terserang
penyakit ini. Dan berdampak luar biasa, karena bila suatu amalan dijangkiti
penyakit riya' maka amalan itu tidak akan diterima oleh Allah subhanahu
wata'ala dan pelakunya mendapat ancaman keras dari Allah subhanahu wata'ala.
2) Bentuk-bentuk Riya’
Bentuk-bentuk riya' beraneka ragam
warnanya dan coraknya. Bisa berupa:
v perbuatan,
v perkataan, atau pun
v penampilan
yang diniatkan sekedar mencari popularitas dan
sanjungan orang lain.
3) Bahaya penyakit Riya’
Penyakit riya' merupakan penyakit yang
sangat berbahaya, karena memilki dampak negatif yang luar biasa. Allah subhanahu wata'ala.
tidak hanya mencela perbuatanya saja (riya'), tentu celaan ini pun tertuju kepada pelakunya. Bahkan Allah subhanahu wata'ala juga mengancam bahwa kesudahan yang akan dialami orang-orang yang berbuat riya' adalah kecelakaan (kebinasaan) di akhirat kelak.
tidak hanya mencela perbuatanya saja (riya'), tentu celaan ini pun tertuju kepada pelakunya. Bahkan Allah subhanahu wata'ala juga mengancam bahwa kesudahan yang akan dialami orang-orang yang berbuat riya' adalah kecelakaan (kebinasaan) di akhirat kelak.
v Solusi :
Adapun cara untuk mencegah dan mengobati
perbuatan riya' adalah:
1.
Kita harus mengetahui dan memahami bahwa Alloh memiliki sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat serta
Maha Mengetahui apa-apa yang nampak ataupun yang tersembunyi. Jadi kalau kita mengetahui dan memahami itu dengan baik maka kita akan merasa diperhatikan dan diawasi oleh Allah subhanahu
wata'ala.
2.
Kita harus selalu mengingat akan kematian, karena ketika kita selalu mengingat kematian maka kita akan berusaha mengikhlaskan setiap ibadah yang kita kerjakan. Kita akan merasa khawatir ketika kita berbuat riya' sementara ajal siap menjemput tanpa minta izin atau permisi terlebih dahulu. Sehingga kita
merasa khawatir
meninggalkan dunia bukan dalam keadaan husnul khatimah (baik akhirnya) tapi
su'ul khatimah (jelek akhirnya).
3.
Kita harus banyak berdo'a dan merasa takut dari perbuatan riya', dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
telah mengajarkan kepada kita do'a yang dapat menjauhkan kita dari perbuatan
syirik besar dan syirik kecil.
4.
Kita harus memperbanyak mengerjakan amalan shalih. Berusahalah terus memperbanyak amalan shalih, baik dalam keadaan
sendirian atau pun dihadapan orang lain. Karena tidaklah dibenarkan seseorang
meninggalkan suatu amalan yang mulia karena takut riya'. Dan Islam menganjurkan
umat untuk berlomba-lomba memperbanyak amalan shalih. Bila riya' itu muncul
maka segeralah ditepis dan jangan dibiarkan terus menerus karena itu adalah
bisikan setan.
________o0o________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar